Supported by :
briliant.net
IPA - Kimia
- 1.
- Sebanyak 50 mL larutan K2CrO4 10-2 M, masing-masing dimasukkan ke dalam lima wadah yang berisi ion Ba2+, Ca2+, Cu2+, Sr2+, dan Pb2+ , dengan volume dan konsentrasi yang sama.
Jika Ksp:
BaCrO4 = 1,2 x 10-10
CaCrO4 = 7,1 x 10-4
SrCrO4 = 4 x 10-5
CuCrO4 = 3,6 x 10-6
PbCrO4 = 2,8 x 10-13
Senyawa yang terbentuk dalam wujud larutan adalah …..
-
- BaCrO4 dan CaCrO4
-
- CaCrO4 dan SrCrO4
-
- CaCrO4 dan CuCrO4
-
- SrCrO4 dan CuCrO4
-
- BaCrO4 dan PbCrO4
- K2CrO4 → 2K+ + CrO42-
5 x 10-3 M 5 x 10-3 M
M K2CrO4 =
= = 5 x 10-3 M
Ba CrO4 →Ba2+ + CrO42+
5 x 10-3 M 5 x 10-3 M
M Ba CrO4 = = 5 x 10-3 M
Pengerjaan:
CaCrO4 = SrCrO4 = CuCrO4 =PbCrO4 = BaCrO4
M Ca2+ = M Sr2+ = MC42+ = M Pb2+ = M Ba2+
= 5 x 10-3 M
Q (hasil kali ion)TandaKspKesimpulanBaCrO4
= [Ba2+].[CrO42+]
= 5 x 10-3 . 5 x 10-3
= 2,5 x 10-5>1,2 x 10-10Mengendap CaCrO4
= [Ca2+][CrO42+]
= 2,5 x 10-5<7,1 x 10-4Tidak mengendap SrCrO4 = 2,5 x 10-5 <4 x 10-5Tidak mengendap CuCrO4 = 2,5 x 10-5 >3,6 x 10-6Mengendap PbCrO4 = 2,5 x 10-5 >2,8 x 10-13mengendap
Jadi, senyawa yang masih berbentuk larutan (tidak mengendap) adalah CaCrO4 dan SrCrO4
Ingat!
Q(hasil kali ion) < Ksp larutan belum mengendap
Q = Ksp larutan tepat jenuh
Q > Ksp larutan sudah mengendap
-
- 2.
- Konfigurasi elektron X2- dari suatu ion unsur X adalah ….
-
- 1s22s22p63s23p2
-
- 1s22s22p63s23p4
-
- 1s22s22p63s23p6
-
- 1s22s22p63s23p63d2
-
- 1s22s22p63s23p23d2
- Konsep Struktur Atom
Unsur memiliki 16 elektron.
Ion X2- adalah unsur X yang menangkap dua electron sehingga jumlah elektronnya = 16 + 2 = 18
Konfigurasi elektron dari kedelapan belas electron pada ion X2- adalah 1s22s22p63s23p6
Ingat!
Prinsip pengisian elektron-elektron dalam suatu orbital berdasarkan asas Aufbau
Urutan pengisian elektron:
1S, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, dst.
-
- 3.
Nama proses pembuatan/pengolahan senyawa tersebut adalah …..
-
- Wohler
-
- Kontak
-
- Bilik Timbal
-
- Down
-
- Frasch
- Pembuatan H2SO4 dapat dilakukan dengan 2 cara:
Proses Kontak
S(s) + O2(g) → SO2(g)
SO3(g) + H2SO4(aq) → H2S2O7(l)
H2S2O7(l) + H2O(l) → H2SO4(aq)
Proses bilik timbal
S(g) + O2(g) → SO2(g)
NO(g) + ½ O2(g) → NO2(g)
SO2(g) + NO2(g) → SO3(g) + NO(g)
SO3(g) + H2O(l) →H2SO4(aq)
-
- 4.
- Ke dalam wadah yang berbeda dimasukkan masing-masing 100 mL; 0,001 M larutan yang mengandung Ca(NO3)2, Ba(NO3)2, Mg(NO3)2, Fe(NO3)2 dan Pb(NO3)2
Diketahui:
Ksp Ba(OH)2 : 4 x 10-3
Mg(OH)2 : 3 x 10-12
Ca(OH)2 : 5 x 10-6
Pb(OH)2 : 3 x 10-16
Fe(OH)2 : 5 x 10-16
Jika ke dalam tiap wadah ditetesi KOH 0,001 M, maka campuran yang tidak menghasilkan endapan adalah …..
-
- Fe(OH)2 dan Mg(OH)2
-
- Mg(OH)2 dan Pb(OH)2
-
- Ca(OH)2 dan Ba(OH)2
-
- Ba(OH)2 dan Mg(OH)2
-
- Pb(OH)2 dan Fe(OH)2
- Ca(NO3)2 → Ca2+ + 2NO3
Ba(NO3)2 → Ba2+ + 2NO3
Mg(NO3)2 → Mg2+ + 2NO3
Fe(NO3)2 → Fe2+ + 2NO3
Pb(NO3)2 → Pb2+ + 2NO3
[Ca2+] = [Ba2+] = [Mg2+] = [Fe2+] = [Pb2+] = 0,001 M
KOH → K+ + OH- [OH-] = 0,001 M
Q(hasil kali ion)
Ba(OH)2 → Ba2+ + 2OH-
Q Ba(OH)2 = [Ba2+][OH-]2 = (0,001)(0,001)2
= 1 x 10-9
Mg(OH)2 → Mg2+ + 2OH-
Q Mg(OH)2 = [Mg2+][OH-]2 = (0,001)(0,001)2
= 1 x 10-9
Ca(OH)2 → Ca2+ + 2OH-
Q Ca(OH)2 = [Ca2+][OH-]2 = (0,001)(0,001)2
= 1 x 10-9
Pb(OH)2 → Pb2+ + 2OH-
Q Pb(OH)2 = [Pb2+][OH-]2 = (0,001)(0,001)2
= 1 x 10-9
Fe(OH)2 → Fe2+ + 2OH-
Q Fe(OH)2 = [Fe2+][OH-]2 = (0,001)(0,001)2
= 1 x 10-9
Untuk Ba(OH)2 Q < ksp (tidak membentuk endapan)
Untuk Mg(OH)2 Q > ksp (membentuk endapan)
Untuk Ca(OH)2 Q < ksp (tidak membentuk endapan)
Untuk Pb(OH)2 Q > ksp (membentuk endapan)
Untuk Fe(OH)2 Q > ksp (membentuk endapan)
-
- 5.
- Sebanyak 100 mL larutan CH3COOH 0,2 M dicampur dengan 100 mL larutan NaOH 0,2 M. Jika Ka CH3COOH = 1 x 10-5
, maka pH larutan setelah dicampur adalah ….
-
- 2
-
- 4
-
- 5
-
- 6
-
- 9
- Konsep Hidrolis
mol CH3COOH = V CH3COOH x M CH3COOH = 100 mL x 0,2 M = 2 mmol
mol NaOH = V NaOH x M NaOH = 100 mL x 0,2 M = 20 mmol
persamaan reaksi antara CH3COOH dan NaOH:
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2OMula-mula 20 mmol 20 mmol -
Bereaksi -20 mmol -20 mmol + 20 mmol .
Sisa - - 20 mmol
Pada akhir reaksi diperoleh garam CH3COONa yang bersifat basa.
CH3COONa (aq) → CH3COO- (aq) + Na+ (aq)
[CH3COO-] = x [CH3COONa]
= x = = = 0,1 M
Jika larutan asam direaksikan dengan larutan basa, sementara pada akhir reaksi keduanya habis bereaksi dan terbentuk larutan garam, gunakan rumus hidrolisis garam.
Untuk reaksi hidrolisis garam dari asam lemah ke basa kuat berlaku:
[OH-] = = = = =
pOH = -log [OH-] = -log 10-5 = 5
pH + pOH = 14
pH = 14 – pOH = 14 – 5 = 9
Other Way
Campuran antara larutan CH3COOH (asam lemah) dan larutan NaOH (basa kuat) menghasilkan larutan garam yang bersifat basa. Oleh karena itu, nilai pH-nya > 7.
Dalam pilihan jawaban, hanya ada satu alternatif jawaban yang memenuhi, yaitu jawaban pH = 9
-
- 6.
Logam alumunium diperoleh dari pengolahan bijih bauksit (Al2O3, x H2O)
Lemburannya dielektrolisis dengan elektroda grafit Al2O3(l) → 2 Al3+(l) + 3 O2- (l)
di katoda Al3+(l) + 3 e → Al(l)
di anoda 2 O2-(l) → O2(g) + 4 e
Reaksi keseluruhan: 2Al2O3(l) → 4 Al(l) + 3O2(g)
-
- Hall-Herault
-
- Frasch
-
- Haber-Bosh
-
- Oswalt
-
- Kontak
Reaksi tersebut terjadi pada proses Hall-Herault
-
- 7.
- Tiga buah unsur dengan notasi sebagai berikut:
P , Q , R
Konfigurasi elektron dari unsur Q2+ jika membentuk ion dianjurkan pada gambar …..
- Konfigurasi elektron unsur Q
Q = 1s2 2s2 2p6 3s2 atau 2 8 2
Berdasarkan konfigurasi tersebut struktur sederhana atom Q yang netral adalah 12Q
Karena elektron valensi unsur Q adalah dua, maka atom unsur Q cenderung melepas 2 elektron dan membentuk ion Q2+ untuk mencapai keadaan stabil, sehingga ion Q2+ ini dapat digambarkan sebagai berikut.
Q2+
-
- 8.
- Nama senyawa turunan benzena dengan rumus struktur
adalah …..
-
- 4-hidroksi-2,6-dimetil toluene
-
- 4-kloro-3,5-dimetilfenol
-
- 3,5-dimetil-4-hidroksi toluene
-
- 3,5-dimetil-4 kloro fenol
-
- 2,4-dimetil-3-kloro fenol
- Benzena (C6H6) dengan gugus – OH dinamakan fenol
Rumus struktur:
adalah 2,4-dimetil-3-kloro fenol
-
- 9.
- Di daerah bukit kapur, air suka berbuih. Hal ini disebabkan terjadi kesadahan sementara pada air tersebut. Kesadahan sementara tersebut dapat dihilangkan dengan pemanasan. Persamaan reaksi setara yang tepat adalah ….
-
- CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l) → Ca(HCO3)2(aq)
-
- MgSO4(s) + CO2(g) + H2O(l) → Mg(HCO3)2(aq)
-
- CaCO3(aq) → CaO(s) + CO2(g)
-
- Ca(HCO3)2(aq) → CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l)
-
- MgSO4(aq) → MgO(s) + SO3(g)
- Konsep Kimia Unsur
Kesadahan air disebabkan oleh ion Ca2+ atau Mg2+. Karena terdapat di daerah bukit kapur yang mengandung kalsium, berarti air sadahnya mengandung ion Ca2+. Kesadahan sementara disebabkan oleh ion hidrogen karbonat, HCO3-.
Oleh karena itu, kesadahan sementara tersebut disebabkan oleh garam kalsium hidrogen karbonat, Ca(HCO3)2.
Saat dipanaskan, garam kalsium hydrogen karbonat akan membentuk endapan kalsium karbonat (CaCO3). Persamaan reaksinya:
Ca(HCO3)2(aq) → CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l)
-
- 10.
- Pada reaksi A(g) + B(g) →C(g) + D(g), diperoleh data laju reaksi sebagai berikut.
Percobaan[A] M[B] MV(Ms-1)1. 0,1 0,6 12 x 10-3 2. 0,2 0.6 48 x 10-3 3. 0,2 1,2 48 x 10-3
-
- 4,80 x 10-3
-
- 9,00 x 10-2
-
- 1,08 x 10-1
-
- 1,20 x 10-1
-
- 1,60 x 10-1
- Dari percobaan 1 dan 2 : 4 = 22
22 = 2r x = 2 (orde)
Dari percobaan 2 dan 3 : 1 = 2x
20 = 2x x = 0 (orde 0)
Persamaan laju reaksi : V = k[A]2.[B]0 = k[A]2
=
=
10-2 Vx = 12.10-3 x 9.10-2
= 108 x 10-5
Vx = Ms-1 = 1,08 x 10-1 Ms-1
Cara mencari orde
-Jika mencari orde A, lihat B yang sama
-Jika mencari orde B, lihat A yang sama
Ingat!
Orde reaksi hanya didapat dari data percobaan, bukan dari koefisien reaksi
-
- 11.
Perhatikan dua buah diagram orbital unsur berikut ini.
X : [Ne]
↑↓
Y : [He]
↑↓ ↑↓ ↑ ↑
-
- III A, 3
-
- IV A, 4
-
- VI A, 2
-
- VIII A, 2
-
- I A, 3
- Y : [He]
↑↓ ↑↓ ↑ ↑
He adalah gas mulia yang memiliki nomor atom 2. Sehingga atom Y memiliki nomor atom 2 + 6 = 8
8Y = 1s2 2s2 2p4
Atom Y terletak pada:
- golongan VI A (s2p4)
- periode 2 (koefisien s dan p)
Cara lain
Nomor atom He = 2, ditambah 6 elekton, jadi 8 elektron.
8Y : 2(K 6(L
elektron valensi : 6 = VI A (golongan)
jumlah kulit : 2 = periode 2
-
- 12.
Jika diketahui:
Zn+2/Zn E° = -0,76 volt
Cu+2/Cu E° = +0,34 volt
-
- -0,42 Volt
-
- -1,10 Volt
-
- +0,42 Volt
-
- +1,10 Volt
-
- +11,0 Volt
- E°sel = E°red - E°oks
= E°Cu - E°Zn
= 0,34 – (-0,76)
= 0,34 + 0,76
= +1,10 volt
-
- 13.
- Perhatikan beberapa proses pembuatan koloid
berikut :
(1) H2S ditambahkan ke dalam endapan NiS;
(2) sol logam dibuat dengan cara busur Bredig;
(3) larutan NgNO3 diteteskan kedalam larutan
HCl;
(4) larutan FeCl3 diteteskan ke dalam air
mendidih; dan
(5) agar – agar dipeptisasi dalam air.
Contoh pembuatan koloid dengan cara kondensasi adalah ….
-
- 1 dan 2
-
- 1 dan 3
-
- 3 dan 4
-
- 3 dan 5
-
- 4 dan 5
- Konsep Koloid
Kondensasi merupakan pembuatan koloid dengan cara mengumpalkan partikel-partikel kecil (ion, atom, molekul) menjadi pertikel berukuran koloid.
Yang termasuk cara kondensasi yaitu cara (3) dan (4).
· Larutan AgNO3 yang ditambahkan HCl akan membentuk koloid AgCl
AgNO3(aq) + HCl (aq) → AgCl(s) + NaOH3(aq)
· Larutan FeCl3 yang ditambahkan ke dalam air mendidih akan membentuk koloid Fe(OH)3.
FeCl3(aq) + H2O(l) → Fe(OH)3 (s) + 3 HCl (aq)
· Sementara itu, cara (1), (2), dan (5) termasuk pembuatan koloid dengan cara disperse, yaitu menghaluskan partikel-partikel kasar sehingga diperoleh partikel koloid.
-
- 14.
- Tiga buah unsur dengan notasi sebagai berikut:
P , Q , R
Konfigurasi elektron unsur P adalah ….. (Nomor atom Ne = 10, Ar = 18)
-
- [Ar]4s2 3d3
-
- [Ar]4s1
-
- [Ar]3s1
-
- [Ne]3s2
-
- [Ne]3s1
- Nomor atom P adalah 11, sehingga
P = 1s2 2s2 2p6 3s1 sehingga P = [Ne]3s1
-
- 15.
- Tiga buah unsur dengan notasi sebagai berikut:
P , Q , R
Unsur R dan unsur 19K dapat membentuk senyawa dengan rumus dan jenis ikatan berturut-turut …..
-
- RK2, kovalen
-
- KR, ion
-
- R2K, ion
-
- K2R, ion
-
- KR2, kovalen
- Konfigurasi elektron R dan K
17R = 2 8 7 (cenderung menangkap 1 elektron)
19K = 2 8 8 (cenderung melepas 1 elektron)
Berdasarkan konfigurasi elektron R dan K, maka ikatan yang mungkin terjadi di antara R dan K adalah ikatan ion yang disebabkan oleh serah terima elektron di antara atom-atom R dan K tersebut, sehingga
K+ + R- → KR
-
- 16.
- Data energi ikatan rata – rata:
C = C : 609 kJ/mol;
C – Cl : 326 kJ/mol;
C – H : 412 kJ/mol;
C – C : 345 kJ/mol;
H – Cl : 426 kJ/mol.
Besarnya entalpi reaksi
CH2 = CH2 + HCl → CH3CH2Cl adalah ….
-
- -312 kJ/mol
-
- -48 kJ/mol
-
- +48 kJ/mol
-
- +100 kJ/mol
-
- +312 kJ/mol
- Konsep Termokimia
Reaksi tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut.
Energi pemutusan ikatan:
1 EC=C = 1 x 609 kJ/mol = 609 kL/mol
4 EC-H = 4 x 412 kJ/mol = 1.648 kJ/mol
1 EH-Cl = 1 x 426 kJ/mol = 426 kJ/mol
∑ Energi pemutusan ikatan = 2.683 kJ/mol
Energi pembentukan ikatan:
1 EC-C = 1 x 345 kJ/mol = 345 kL/mol
5 EC-H = 5 x 412 kJ/mol = 2.060 kJ/mol
1 EC-Cl = 1 x 326 kJ/mol = 326 kJ/mol
∑ Energi pemutusan ikatan = 2.731 kJ/mol
ΔH = ∑Energi pemutusan - ∑ energi pembentukan ikatan
= 2.683 kJ/mol - 2.731 kJ/mol
= -48 kJ/mol
-
- 17.
- Dari beberapa sifat unsur berikut ini:
1. Dapat membentuk ion positif
2. Keelektronegatifan besar
3. Dapat membentuk asam kuat
4. Bersifat amfoter dalam air
5. Kurang reaktif terhadap unsur alkali
Sifat unsur yang tepat untuk golongan halogen adalah ……
-
- 1 dan 2
-
- 1 dan 5
-
- 2 dan 3
-
- 3 dan 4
-
- 4 dan 5
Sifat-sifat halogen antara lain:
· Mempunyai 7 elektron valensi
· Mempunyai keelektronegatifan yang besar
· Mudah menangkap elektron (membentuk ion negatif)
· Mudah direduksi (oksidator yang kuat)
· Mudah bereaksi/sangat reaktif, diantaranya menghasilkan asam kuat, contohnya HCl
· Di alam tidak ditemukan dalam keadaan bebas
-
- 18.
- Suatu senyawa karbon dengan rumus molekul C3H8O. Bila direaksikan dengan asam etanoat menghasilkan senyawa beraroma bauh pir. Maka gugus fungsi senyawa tersebut adalah …..
-
- –OR
-
- O
||
– C –
- O
-
- –OH
-
- –CHO
-
- O
||
– C – OH
- O
- C3H8O ⇒ CnH2n+2O : Alkohol / Eter
C3H8O + CH3COOH →senyawa beraroma buah pir (Ester)
Jika suatu senyawa dengan rumus molekul CnH2n+2O direaksikan dengan asam karboksilat dan menghasilkan senyawa beraroma buah-buahan (ester). Maka senyawa yang direaksikan adalah alcohol.
O O
|| ||
R – OH + R – C – OH →R – C – O – R’ + H2O
-
- 19.
- Perhatikan gambar berikut!
Peristiwa yang merupakan reaksi endoterm adalah ….
-
- 1 dan 2
-
- 2 dan 3
-
- 2 dan 4
-
- 3 dan 4
-
- 3 dan 5
- Konsep Termokimia
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor
Reaksi eksoterm ditandai dengan suhu system/reaksi yang mengalami penurunan
1. Reaksi eksoterm, karena suhu naik 3°C dari 27°C menjadi 30°C
2. Reaksi eksoterm, karena suhu naik 8°C dari 27°C menjadi 35°C
3. Reaksi endoterm, karena suhu turun 5°C dari 27°C menjadi 22°C
4. Reaksi endoterm, karena suhu turun 7°C dari 27°C menjadi 20°C
5. Reaksi eksoterm, karena suhu naik 10°C dari 27°C menjadi 37°C
Reaksi (3) dan (4) menyebabkan penurunan suhu sehingga reaksi (3) dan (4) termasuk reaksi endoterm.
-
- 20.
- Perhatikan data percobaan berikut!
LarutanIIIIIIIVVpH Awal 457810Ditambahkan sedikit asam 2,503,904,507,805Ditambahkan sedikit basa 6,606,10108,1012Ditambahkan sedikit air 5,25,96,57,608,5
-
- I
-
- II
-
- III
-
- IV
-
- V
Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan pH. Berdasarkan data, larutan IV mempunyai pH yang relative tetap meskipun ditambah sedikit asam, basa, atau air.
-
- 21.
- Ke dalam 5 wadah yang berbeda, masing-masing dimasukkan 4 gram garam yang dilarutkan dalam air. Gambar percobaan larutan garam tersebut sebagai berikut.
Laju reaksi yang hanya dipengaruhi oleh luas permukaan ditunjukkan pada gambar …..
-
- 1 menjadi 2
-
- 2 menjadi 3
-
- 3 menjadi 4
-
- 3 menjadi 5
-
- 4 menjadi 5
- Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi, suhu, tekanan, luas permukaan, dan katalis. Cara memperbesar laju reaksi antara lain memperbesar kosentrasi, memperbesar tekanan, suhu, memperluas luas permukaan, dan menambahkan katalis.
Laju reaksi hanya dipengaruhi oleh luas permukaan ditunjukkan pada gambar 3 menjadi 4. Semakin besar luas permukaan garam, semakin besar laju reaksi. Cara memperluas permukaan dengan mengubah zat menjadi lebih kecil/halus (ditumbuk).
-
- 22.
Jika diketahui:Zn+2/Zn E° = -0,76 voltCu+2/Cu E° = +0,34 volt
-
- ZnSO4/Zn // CuSO4/Cu
-
- Zn/Zn+2 // Cu+2/Cu
-
- Zn+2/SO4-2 // Cu+2/SO4-2
-
- Cu/CuSO4 //ZnSO4/Zn
-
- Cu/Cu+2 // Zn+2/Zn
- Zn+2/Zn E° = -0,76 volt
Cu+2/Cu E° = +0,34 volt
Notasi diagram sel:
elektroda | elektrolit || elektrolit | elektorda
(anoda) | (oksidasi) || (reduksi) | (katoda)
Harga E° lebih besar → mengalami reaksi reduksi
Harga E° lebih kecil → mengalami reaksi oksidasi
Zn|Zn+2 || Cu+2|Cu
-
- 23.
- Pada reaksi kesetimbangan berikut:
6 NO(g) + 4 NH3(g) 5 N2(g) + 6 H2O(g)
H = -x kJ
Jika suhu diturunkan pada volume tetap, maka sistem kesetimbangan akan bergeser ke ….
-
- kanan, konsentrasi N2 berkurang
-
- kanan, konsentrasi N2 bertambah
-
- kanan, konsentrasi N2 tetap
-
- kiri, konsentrasi NO bertambah
-
- kiri, konsentrasi NO berkurang
- Konsep Kesetimbangan Kimia
Sesuai dengan asas Le Chatelier, jika suhu system kesetimbangannya diturunkan, maka reaksi sistem akan menaikkan suhu sehingga kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi yang melepas kalor (pihak reaksi eksoterm). Dalam reaksi tersebut, kesetimbangan akan bergeser ke kanan, yaitu ke pihak reaksi eksoterm (reaksi eksoterm ditandai dengan nilai ΔH yang negatif), karena kesetimbangan bergeser ke kanan, maka N2 sebagai hasil reaksi akan bertambah.
-
- 24.
- Detil eter atau etoksi etana digunakan sebagai obat bius yang mengandung gugus fungsi …..
-
- – O –
-
- – OH
-
- O
||
– C – H
- O
-
- O
||
– C –
- O
-
- O
||
– C – OH
- O
- Rumus struktur dietil eter atau etoksi etana adalah sebagai berikut.
H H H H
| | | |
H – C – C – O – C – C – H
| | | |
H H H H
atau
CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3
Senyawa di atas termasuk jenis eter yang memiliki gugus fungsi – O –
-
- 25.
- Unsur T dalam system periodik terletak pada golongan dan periode berturut-turut …..
-
- IVA, 3
-
- VA, 2
-
- VIA, 3
-
- VIIA, 3
-
- IVB, 2
- T =
-
- 26.
- Dalam suatu sel volta terjadi reaksi:
Sn + 2 Ag+ → Sn2+ + 2 Ag
E° Sn2+ | Sn = 0,14 volt dan E° Ag+ | Ag = +0,80
volt, harga potensial sel reaksi tersebut adalah….
-
- -0,94 Volt
-
- 0,36 Volt
-
- 0,94 Volt
-
- 1,74 Volt
-
- 1,88 Volt
- konsep Sel Elektrokimia
E°sel = E°reduksi - E°oksidasi
= E°Ag+ | Ag - E° Sn2+ | Sn
= 0,8 volt – (-0,14 volt)
= 0,8 volt + 0,14 volt
= 0,94 volt
-
- 27.
- Soda kue yang digunakan untuk mengembangkan roti terdiri dari NaHCO3 dan asam yang dikeringkan, apabila tercampur dengan air, asam akan teraktivasi dan bereaksi dengan NaHCO3 menghasilkan gas CO2 yang menaikkan adonan. Persamaan reaksi NaHCO3 dengan asam yang tepat adalah …..
-
- NaHCO3 + H+ →Na+ + H2 + O2 + CO2
-
- NaHCO3 + 2H+ →NaOH + CO2 + H2
-
- NaHCO3 + H+ → Na++ H2O + CO2
-
- NaHCO3 + H+ → NaH + OH + CO2
-
- 2 NaHCO3 + H+ →Na + O2 + H2O + H2 + 2CO2
- Reaksi NaHCO3 dengan asam adalah sebagai berikut.
NaHCO3 + H+ (asam) → Na+ (garam) + H2O + CO2
-
- 28.
- Tabel berikut berisi data sejumlah zat terlarut yang dilarutkan dalam air.
LarutanMol Zat TerlarutVolume Larutan (mL)10,120020,110030,230040,210050,1250
Jika R = 0,082 L atm mol-1 K-1 dan penukuran dilakukan pada suhu tetap, maka larutan yang mempunyai tekanan osmotic paling besar adalah …..
-
- 1
-
- 2
-
- 3
-
- 4
-
- 5
- π= MRT = RT
π1 = RT = = = 0,5 RT
π2 = RT = = = RT
π3 = RT = = = 0,66 RT
π4 = RT = = = 2 RT
π5 = RT = = = 0,8 RT
-
- 29.
- Pada percobaan logam magnesium yang direaksikan dengan larutan asam klorida:
Mg(s) + 2 HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
Diperoleh data sebagai berikut:
Suhu (°C)Volum H2Waktu (detik)25254525 mL50 mL75 mL51010
- Laju reaksi pada pembentukan gas H2
= ml/det
-
- 30.
- Jika 200 mL NH4OH 0,8 M direaksikan dengan 200 mL larutan HCl 0,8 M, Kb NH4OH = 10-5, pH campuran setelah bereaksi adalah …..
-
- 5 – log 2
-
- 5 – log 3
-
- 5 – log 4
-
- 5 – log 5
-
- 5 – log 6
- NH4OH mula-mula= 200 mL x 0,8 M
= 0,2 L x 0,8 M = 0,16 mol
HCl mula-mula = 200 mL x 0,8 M = 0,2 L x 0,8 M
= 0,16 mol
Persamaan reaksi antara NH4OH dengan HCl
HCl + NH4OH → NH3Cl + H2O
mula-mula 0,16 mol 0,16 mol - -
bereaksi 0,16 mol 0,16 mol 0,16 mol ,
sisa - - 0,16 mol
Asam kuat (HCl) dan basa lemah (NH4OH) keduanya habis bereaksi, maka larutan yang terbentuk adalah larutan garam, sehingga pH larutan dapat ditentukan dengan menggunakan rumus hidrolisis garam dari asam kuat dan basa lemah, yaitu
[H+] =
NH4Cl → NH4+ + Cl-
0,16 mol 0,16 mol 0,16 mol
[NH4+] = =
= = 0,4 M
sehingga
[H+] = = = 2 x 10-5
pH = -log [H+] = -log (2 x 10-5) = 5 – log 2
-
- 31.
- Bahan bakar yang terbakar tidak sempurna akan menghasilkan gas CO yang sangat berbahaya, berikut adalah data bahan bakar dan gas CO yang dihasilkan:
Bahan BakarVolumeGas CO yang Dihasilkan110 L5 ppm210 L3 ppm310 L1 ppm410 L7 ppm510 L4 ppm
-
- 1
-
- 2
-
- 3
-
- 4
-
- 5
Bahan bakar (bensin) dengan bilangan oktan tinggi akan mengurangi ketukan mesin. Hal ini karena makin tinggi bilangan oktan bensin, semakin efektif (sempurna) pembakaran yang terjadi di dalam mesin. Sementara itu, kadar gas CO yang dihasilkan dari pembakaran bensin bergantung dari kesempurnaan pembakaran yang terjadi, yaitu pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna akan menghasilkan gas CO. Semakin tidak sempurna pembakaran bahan bakar, semakin banyak gas CO yang dihasilkan. Karena semakin tinggi bilangan oktan pada bahan bakar akan menyebabkan pembakaran semakin sempurna, maka bahan bakar dengan bilangan oktan yang tinggi akan menghasilkan sedikit gas CO.
-
- 32.
- Berikut hasil titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH 0,1 M.
PercobaanVolume HCl yang DigunakanVolume NaOH yang digunakan120 mL15 mL220 mL14 mL320 mL16 mL
-
- 0,070 M
-
- 0,075 M
-
- 0,080 M
-
- 0,133 M
-
- 0,143 M
- HCl merupakan asam kuat dan NaOH merupakan basa kuat, sehingga
NaOH + HCl(aq) →NaCl(a) + H2O(l)
n NaOH = [NaOH] x V NaOH
= 0,1 M x 15 mL
= 0,1 M x 15 x 10-3 L
= 1,5 x 10-3 mol
n HCl = x n NaOH = 1,5 x 10-3 mol
sehingga
[HCl] = = =
= 0,075 M
-
- 33.
Dua buah unsur memiliki notasi X dan Y
-
- golongan IV B, periode 5
-
- golongan VIII B, periode 4
-
- golongan IV A, periode 3
-
- golongan VII A, periode 3
-
- golongan VIII A, periode 3
- Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Unsur Y dalam sistem periodic terletak pada gol VIIA periode 3
-
- 34.
Berikut adalah persamaan reaksi pembuatan turunan benzena
Jenis reaksi tersebut adalah …..
-
- sulfonasi
-
- adisi
-
- alkilasi
-
- halogenasi
-
- oksidasi
- Sulfonasi: reaksi antara benzena dengan asam sulfat pekat
Adisi: reaksi pemutusan ikatan rangkap menjadi tunggal
Alkilasi: reaksi antara benzena dengan alkil halida dengan katalis AlCl3.
Halogenasi: reaksi antara benzena dengan halogen dengan katalis FeCl3.
Oksidasi: reaksi suatu zat dengan disigen/reaksi pembakaran
-
- 35.
- Perhatikan sel elektrokimia berikut!
Penulisan diagram yang tepat dari gambar adalah ….
-
- Zn (s) | Zn2+ (aq) || Cu2+ (aq) | Cu (s)
-
- Cu (s) | Cu2+ (aq) || Zn2+ (s) | Zn (aq)
-
- Zn2+ (aq) | Zn (s) || Cu (s) | Cu2+ (aq) Z
-
- Cu2+ (aq) | Cu (s) || Zn2+ (aq) | Zn (s)
-
- Zn (s) | Zn2+ (aq) || Cu (s) | Cu2+ (aq)
- Konsep Sel Elektrokimia
Sel Volta:
anoda (-) → reaksi oksidasi
katoda (+) → reaksi reduksi
Pada sel volta tersebut terjadi reaksi oksidasi reduksi. Di anoda (-) terjadi reaksi oksidasi.
Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e-
Di katoda (+) terjadi reaksi reduksi
Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)
Reaksi sel : Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)
Penulisan diagram selnya : reaksi anoda || reaksi katoda
Zn(s) | Zn2+(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s)
-
- 36.
Logam alumunium diperoleh dari pengolahan bijih bauksit (Al2O3, x H2O)
Lemburannya dielektrolisis dengan elektroda grafit Al2O3(l) → 2 Al3+(l) + 3 O2- (l)
di katoda Al3+(l) + 3 e → Al(l)
di anoda 2 O2-(l) → O2(g) + 4 e
Reaksi keseluruhan: 2Al2O3(l) → 4 Al(l) + 3O2(g)
-
- pemutih tepung beras dan jagung
-
- pengenyal produk daging olahan
-
- pengawet warna merah pada daging
-
- melarutkan bauksit agar berfase cair
-
- mengendapkan kotoran air hingga jernih
Salah satu contoh senyawa alumunium adalah alumunium sulfat [Al2(SO4)3] yang digunakan pada proses penjernihan/pemurnian air, industri kertas, dan tekstil. Contoh lainnya adalah alumunia (Al2O3) yang biasanya digunakan sebagai katalis dan tawas yang digunakan sebagai penjernih air.
-
- 37.
- Perhatikan gambar pengujian daya hantar beberapa larutan berikut ini!
Larutan yang bersifat elektrolit kuat dan elektrolit lemah berturut – turut adalah ….
-
- 1 Dan 2
-
- 1 Dan 3
-
- 1 Dan 5
-
- 2 Dan 3
-
- 4 Dan 5
- Konsep Larutan Elektrolit
Pengujian daya hantar listrik larutan:
· Pada elektrolit kuat, lampu akan menyala dan banyak terdapat gelembung gas di elektrodanya.
· Pada elektrolit lemah, lampu redup atau tidak menyala, dan terdapat sedikit gelembung gas di elektrodanya.
· Pada larutan nonelektrolit, lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas di elektrodanya.
Berdasarkan percobaan tersebut:
Elektrolit kuat: larutan 1 dan 2
Elektrolit lemah: larutan 4 dan 5
Non elektrolit: larutan 3
Jawaban yang sesuai: elektrolit kuat (1) dan elektrolit lemah (5)
-
- 39.
- Data percobaan uji protein beberapa bahan makanan sebagai berikut.
Bahan MakananPereaksi yang digunakan / Perubahan WarnaBiuretXantoproteatTimbal (H) AsetatK Ungu Jingga Coklat Kehitaman L Biru Muda Kuning Coklat Kehitaman M Ungu Jingga Coklat Kehitaman N Ungu Kuning Tak Berubah O Biru Muda Tak Berubah Tak Berubah
-
- L dan O
-
- M dan N
-
- K dan M
-
- L dan N
-
- K dan L
- Bahan makanan yang berprotein (mengandung ikatan peptida) dapat diuji dengan uji Biuret. Hasil reaksinya timbul warna ungu.
Bahan makanan mengandung inti benzena dapat diuji dengan uji Xantoproteat. Hasil reaksinya timbul endapan putih yang berubah menjadi kuning/jingga pada pemanasan.
Bahan makanan yang mengandung unsur belerang dapat diuji dengan uji timbal asetat. Hasil reaksinya timbul warna coklat kehitaman.
Dari data percobaan, bahan makanan yang berprotein yang mengandung inti benzena dan unsur belerang adalah bahan K dan M.
-
- 40.
- Siswa melakukan eksperimen terhadap 1 gram CaCO3 dengan HCl didapat data sebagai berikut:
Proses laju reaksi yang hanya dipengaruhi oleh luas permukaan adalah nomor …..
-
- 1 dan 2
-
- 1 dan 3
-
- 1 dan 4
-
- 2 dan 4
-
- 3 dan 4
- Untuk menguji pengaruh luas permukaan zat terhadap laju reaksi, maka CaCO3 (1 gram) serbuk direaksikan dengan HCl 0,1 M dan CaCO3 (1 gram) bongkahan direaksikan dengan HCl 0,3 M. Jadi intinya konsentrasi harus sama.
-